Sekar Rare merupakan salah satu bagian dari Gendingan.
Gendingan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Gending Rare.
Gendingan rare adalah Gending yang dinyanyikan oleh anak anak pada waktu bermain atau bersenda gurau dengan kawan kawannya.
b. Gending Jejangeran.
Gending Jejangeran mempunyai persamaan dengan Gending rare. Persamaannya dapat dilihat ketika Gending itu dinyanyikan, dimana biasanya dinyanyikan bersama sama, bergantian antara kelompok 1 dengan kelompok lainnya. Kelompok 1 terdiri dari wanita yang menjadi Janger sedangkan kelompok 2 terdiri dari pria yang menjadi Kecak.
c. Gending Sanghyang.
Gending Sanghyang adalah Gending yang dinyanyikan untuk menurunkan Sanghyang seperti:
Sanghyang Dedari.
Sanghyang Memedi.
Sanghyang Jaran.
Sekar alit adalah jenis nyanyian yang dinyanyikan oleh anak anak muda yang mempunyai fungsi untuk melukiskan kegembiraan, kepedihan, lelucon. Sekar alit banyak dipergunakan pada tarian tarian arja maupun wayang.
Sekar alit (tembang) memakai aturan tertentu sesuai dengan jenis pupuhnya yaitu:
a. Banyaknya baris tiap bait.
b. Banyaknya suku kata pada setiap baris.
c. Suara pada suku kata dalam tiap tiap nding, ndong/ Titi Suara.
d. Aturan aturan ini dalam istilah Bali disebut Padalingsa.
Kidung adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan puisi puisi berbahasa Jawa kuno, Jawa tengahan dan Bali alus yang digunakan dalam cerita Panji, Malat Kisah tentang keagungan dan kekuasaan raja raja pada zaman dahulu.
Jenis jenis kidung yaitu:
a. Kidung untuk mengiringi upacara Dewa Yadnya.
b. Kidung untuk mengiringi upacara Pitra Yadnya.
c. Kidung untuk mengiringi upacara Manusa Yadnya.
d. Kidung untuk mengiringi upacara Rsi Yadnya.
e. Kidung untuk mengiringi upacara Bhuta Yadnya.
Sekar Agung merupakan jenis tembang yang berbahasa Jawa Kuno atau bahasa Kawi yang sering disebut “Wirama”.
Contoh dari Sekar Agung yaitu:
a. Kekawin.
b. Sloka
Sloka adalah bagian ayat /bait dari kitab suci yang dibaca dengan menggunakan irama mantra.