Pengertian dan Hakikat Yadnya dalam Agama Hind

admin Last updated on: March 18, 2023
    Pengertian dan Hakikat Yadnya


Kata Yajna berasal dari bahasa Sansekerta, dari akar kata ‘‘Yuj’’ berarti memuja, mempersembahkan, korban. Dalam kamus bahasa sansekerta, kata Yajna diartikan:upacara korban, Korban, orang yang berkorban yang berhubungan dengan korban (Yajna).Dalam kitab Bhagawadgita dijelaskan, yajna artinya suatu perbuatan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran untuk melaksanakan persembahan kepada Tuhan.
Yajna berarti upacara persembahan korban suci. Pemujaan yang dilaksanakan dengan mempergunakan korban suci sudah barang tentu memerlukan dukungan sikap dan mental yang suci juga. Perlengkapan yang diperlukan sebuah yajna disebut dengan istilah upakara. 
Tatacara atau rangkaian pelaksanaan suatu yajna disebut Upacara.Kata upacara dalam kamus Sansekerta diartikan:mendekati,kelakuan,sikap,pelaksanaan,kecukupan,pelayanan sopan Santun, prilaku, penghormatan, hiasan, upacara, Pengobatan. Setiap agama memiliki tatanan tersendiri dalam melaksanakan upacaranya.
Wujud dari pendekatan itu dapat dilakukan dengan berbagai bentuk persembahan maupun tata pelaksanaan sebagaimana yang ditentukan dalam berbagai sastra yang memuat ajaran agama Hindu. Siapapun orangnya bila berkeinginan mendekatkan diri dan berdoa kehadapan Tuhan Yang Maha Suci, hendaknya menyucikan diri secara lahiriah dan batiniah. Agama Hindu mengajarkan umatnya selalu hidup harmonis, seimbang, selaras, dan saling mendukung.
Tidak dibenarkan sama sekali oleh ajaran suci Veda hanya meminta saja dari alam, memberikan kepada alam juga menjadi sebuah kewajiban dalam rangka menjaga keseimbangan alam. Saling memberi adalah satu -satunya cara untuk menjaga keteraturan sosial. Jangan heran apabila di masyarakat dalam setiap ada upacara keagamaan selalu saling memberikan makanan. 
Kitab suci Veda mengajarkan umat Hindu dalam menyampaikan rasa syukur dengan memakai isi alam,yaitu bunga,daun,cahaya,air,dan buah.Isi alam ini dikemas,ditata dalam aturan tertentu sehingga menjadi sesajen persembahan (banten).
Sesajen atau banten bukan makanan para dewa atau Tuhan,melainkan sarana umat dalam menyampaikan dan mewujudkan rasa bhakti dan syukur kepada Brahman,Sang Hyang Widhi.Ajaran Veda ini mengajarkan tentang etika sopan santun,mengingat semua yang ada di dunia ini berasal dari Sang Hyang Widhi,maka tentu sangat sopan apabila sebelum makan diwajibkan mengadakan penghormatan dengan persembahan kepada pemilik makanan sesungguhnya,yaitu Sang Hyang Widhi.Dengan demikian yajna itu adalah korban suci yang tulus ikhlas untuk menjaga keseimbangan alam dan keteraturan sosial.

Hiburan dan tradisi
Nama saya
I Putu Agus Aryadi Pranata Putra

Related posts

Upacara Tutug Kambuhan

Upacara Tutug Kambuhan

Upacara Tutug Kambuhan bermakna membersihkan jiwa raga sang bayi dari pengaruh buruk, sedangkan untuk ibu membersihkan dari segala noda...

TOP 4 đội bóng vô địch Euro nhiều nhất trong lịch sử

TOP 4 đội bóng vô địch Euro nhiều nhất trong lịch sử

Euro là một trong những giải đấu thuộc top giải đấu bóng đá lớn nhất thế giới – Giải...

New Car Loans – How Much Can You Afford To Borrow?

New Car Loans – How Much Can You Afford To Borrow?

  The most important thing that has to be decided before one begins to start looking for the car,...

Pengertian mengenai karya sastra lubdhaka

Pengertian mengenai karya sastra lubdhaka

LUBDHAKAKediri Jawa TimurAbad ke 11 Masehi Kediri. Kekawin ini ditulis dengan bahasa Jawa kuno oleh empu Tanakung pada paruh...

18 Parwa kitab Mahabharata yang disebut Astadasaparwa

18 Parwa kitab Mahabharata yang disebut Astadasaparwa

Kitab Mahabharata memiliki delapan belas bagian yang disebut dengan Astadasaparwa. Mahabarata menceritakan kisah konflik Pandawa lima melawan saudara sepupu...

Jenis jenis yoga yang baik untuk diikuti

Jenis jenis yoga yang baik untuk diikuti

YOGA YOGA Berbagai sastra Hindu yang memuat ajaran yoga diantaranya adalah kitab Upanisad, kitab Bhagavad Gita, kitab Yogasutra, dan...